Rantauprapat – Blusuk.online – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat terus berkomitmen membina kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program pelatihan rebana yang dilaksanakan secara rutin. Kegiatan ini menjadi sarana pengembangan karakter religius, peningkatan disiplin, serta penyaluran ekspresi seni Islami di lingkungan lapas. (Selasa, 16 September 2025)
Pelatihan rebana ini dipandu oleh instruktur berpengalaman, mulai dari pengenalan dasar hingga penguasaan irama shalawat. Melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan, para WBP dilatih untuk fokus, kompak, dan konsisten—nilai-nilai penting yang mendorong terbentuknya kerja sama dan kedisiplinan.

Kalapas Kelas IIA Rantauprapat, Khairul Bahri Siregar, menegaskan bahwa pelatihan rebana merupakan bagian dari pendekatan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan.

“Rebana bukan hanya seni musik Islami, tetapi juga sarana pembentukan karakter. Melalui latihan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai religius, disiplin, dan kebersamaan, agar warga binaan memiliki bekal moral yang kuat saat kembali ke masyarakat,” ujar Khairul.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan pembinaan berbasis seni Islami seperti rebana berkontribusi menciptakan suasana harmonis di dalam lapas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga binaan mendapat kesempatan untuk berubah dan berkembang. Irama rebana yang penuh harmoni mencerminkan semangat kebersamaan dan perubahan positif yang kami dorong di Lapas Rantauprapat,” tegasnya.
Suasana latihan pun tampak hidup dan penuh semangat. Setiap pukulan rebana yang terdengar menghadirkan harmoni yang menggambarkan semangat kebersamaan dan optimisme. Program ini menjadi bukti bahwa pembinaan di lapas tidak hanya menekankan pada kedisiplinan dan kepatuhan, tetapi juga menyentuh aspek mental dan spiritual warga binaan.
Melalui pelatihan ini, Lapas Rantauprapat berharap dapat mencetak pribadi-pribadi unggul yang siap berkontribusi positif di tengah masyarakat selepas masa pembinaan mereka.
(Humas Lapas Rantauprapat)
[Redaksi]