Labuhanbatu Selatan, 1 September 2025 — Blusuk.online – Dalam rangka memperkuat langkah pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, Polres Labuhanbatu Selatan menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah instansi terkait di ruang lobby Polres Labuhanbatu Selatan, Senin (1/9/2025).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Labuhanbatu Selatan, AKBP Aditya S.P. Sembiring M, S.I.K., dan dihadiri oleh jajaran Sat Reskrim Polres Labusel, Dinas P3AP2KB, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), psikolog anak, serta perwakilan dari P2TP2A.
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan bahwa perempuan dan anak merupakan kelompok rentan yang sering menjadi korban kekerasan, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah. Ia menekankan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menangani dan mencegah kasus-kasus serupa.
“Polres Labuhanbatu Selatan berkomitmen untuk melakukan mapping dan pendataan kasus secara menyeluruh dari tingkat desa hingga kecamatan. Seluruh data ini akan disinkronkan dengan instansi terkait agar strategi pencegahan dan penanganan bisa dirancang secara tepat dan efektif,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres menekankan bahwa setiap laporan yang masuk harus segera ditindaklanjuti dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Ia juga menyinggung dua kasus yang tengah ditangani, yaitu kasus persetubuhan dan pencabulan di Kecamatan Kampung Rakyat yang pelakunya telah ditahan, serta kasus pencabulan di Sisumut yang saat ini masih dalam proses penyidikan.
Dalam forum tersebut, para perwakilan instansi turut menyampaikan masukan dan pandangan, mulai dari perlunya peningkatan edukasi di sekolah hingga peran aktif masyarakat dalam mendeteksi potensi kekerasan sejak dini.
Di akhir kegiatan, Kapolres meminta agar seluruh pihak yang terlibat menindaklanjuti hasil rapat dengan serius serta menyampaikan laporan kepada pimpinan masing-masing. Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
Melalui pertemuan ini, diharapkan terjalin sinergi yang solid antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta lembaga perlindungan anak dan perempuan dalam menciptakan wilayah yang lebih aman, inklusif, dan ramah terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
[Jamal simbolon]