Labuhanbatu – Blusuk.online – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Rantauprapat terus menunjukkan komitmennya dalam membina warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik. Sebanyak 15 warga binaan pemasyarakatan (WBP) berhasil menyelesaikan Program Pembinaan Rohani dan Rekonsiliasi (P2R2) yang berlangsung secara intensif selama beberapa bulan terakhir. Penutupan program digelar secara khidmat pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Program P2R2 dirancang sebagai bagian dari pembinaan kepribadian yang menitikberatkan pada pendalaman nilai-nilai keagamaan, etika, dan pembentukan karakter moral. Dalam pelaksanaannya, para peserta dibimbing untuk melakukan refleksi diri, memahami kesalahan masa lalu, dan menumbuhkan tekad kuat untuk memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
Kepala Lapas Kelas IIA Rantauprapat, Khairul Bahri Siregar, dalam amanatnya menyampaikan bahwa keberhasilan para WBP dalam menyelesaikan program ini menjadi bukti nyata dari perubahan yang sedang berlangsung di balik tembok Lapas.
“Sertifikat ini bukan sekadar tanda kelulusan, melainkan bukti autentik dari proses transformasi jiwa yang telah Anda jalani. Lapas Rantauprapat telah menanam benih integritas spiritual. Tugas Anda sekarang adalah merawatnya, dan membuktikan bahwa Anda layak dipercaya serta siap berkontribusi positif bagi masyarakat,” tegas Kalapas.
Suasana haru menyelimuti prosesi penutupan program. Para WBP yang lulus menunjukkan rasa syukur dan harapan baru. Salah seorang peserta, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan testimoni mengharukan di hadapan hadirin.
“Kami sangat bersyukur atas bimbingan rohani ini. Program P2R2 telah mengubah cara pandang kami terhadap hidup. Kami tidak lagi melihat diri kami sebagai narapidana, tetapi sebagai insan yang diperbaharui. Kami berkomitmen menjadikan nilai-nilai ini sebagai kompas utama dalam menjalani kehidupan setelah keluar dari sini,” ucapnya.
Keberhasilan 15 warga binaan ini menjadi cermin keberhasilan Lapas Rantauprapat dalam menjalankan fungsi pemasyarakatan, yakni membina narapidana agar menjadi manusia seutuhnya, mandiri, dan tidak kembali mengulangi kesalahan.
Pihak Lapas berharap para lulusan Program P2R2 dapat menjadi duta perubahan positif, baik di dalam lingkungan Lapas maupun di tengah masyarakat setelah mereka bebas nantinya. Dengan bekal spiritual dan moral yang kuat, mereka diharapkan mampu menekan angka residivisme dan menjadi contoh bagi warga binaan lainnya.
[Redaksi]
